Enter Slide 1 Title Here

Enter Slide 2 Title Here

Enter Slide 3 Title Here

Rabu, 07 Desember 2016

FUNGSI OTAK KIRI DAN OTAK KANAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PSIKOLOGI

1.      Otak kiri dan otak kanan
Secara umum, Otak kanan berperan dalam kecerdasan EQ (Emotional Quotient), seperti hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.
Sementara itu, Otak kiri berperan dalam kecerdasan IQ (Intelligence Quotient) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika. Kedua belahan otak ini dihubungkan dengan penyekat yang disebut korpus kalosum yang terbentuk seperti kumpulan serabut. Melalui korpus kalosum ini otak kanan dan otak kiri saling berkomunikasi. Jadi, aktivitas dari masing-masing bagian otak diketahui oleh bagian yang lain. Ini memungkinkan proses kolaborasi kedua belahan otak dalam memproses informasi.
Proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional. Belahan otak kiri ini cenderung memecah segala sesuatu ke dalam bagian-bagian dan lebih mengenali perbedaan dari pada menemukan kesamaan ciri. Di samping itu, belahan otak kiri memproses dunia dengan cara yang linear dan runut. Otak kiri berdasarkan realitas mampu melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. Cara berpikir sesuai untuk tugas-tugas teratur, ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi audiotorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme.
Untuk belahan otak kanan cara berpikirnya bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaaan (merasakan kehadiran suatu benda atau orang, kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi. Belahan otak kanan ini lebih bisa melihat gambar secara keseluruhan dengan memperhatikan dan menggabungkan menjadi sebuah gambaran umum. Belahan otak kanan terlibat dalam proses penyetaraan yang melibatkan banyak operasi sekaligus.

Perbedaan fungsi antara otak kanan dan kiri dapat dikelompokkan seperti berikut ini:
a.       Otak kiri mengontrol bagian tubuh sebelah kanan, sementara otak kanan mengontrol bagian tubuh sebelah kiri.
b.       Otak kiri berpikir secara berurutan, sementara otak kanan bersifat simultan.
c.       Otak kiri fokus pada teks, sementara otak kanan fokus pada konteks.
d.      Fungsi otak kiri adalah menganalisis rincian, sementara otak kanan melihat secara keseluruhan.
e.       Otak kiri berperan dalam proses berpikir yang logis, analitis, linier dan bertindak yang rasional. Otak kanan berfungsi dalam hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna.


OTAK TENGAH
Otak tengah adalah bagian kecil dari batang otak. Ia terletak di tengah-tengah antara belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Batang otak terdiri atas, otak tengah, pons, dan medula oblongata. Ketiga bagian tersebut bekerja sama, seperti sebuah tim yang mengatur fungsi-fungsi dasar batang otak, seperti bernafas dan menghubungkan otak besar dengan syaraf tulang belakang. Jika otak tengah kita bedah lagi, akan terlihat dua bagian yaitu, tektum dan cerebral peduncle. Keduanya sangat berperan  dalam proses pendengaran dan penglihatan.

2.      Ilustrasi fungsi otak kanan dan otak kiri
Perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada seseorang. Perbedaan teori fungsi otak kiri dan otak kanan ini telah populer sejak tahun 1960an, dari hasil penelitian Roger Sperry.

Otak besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, penalaran, mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa depan.
Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).
Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
Belahan otak mana yang lebih baik? Keduanya baik. Setiap belahan otak punya fungsi masing-masing yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi, menurut penelitian, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan.
Orang yang dominan otak kirinya, pandai melakukan analisa dan proses pemikiran logis, namun kurang pandai dalam hubungan sosial. Mereka juga cenderung memiliki telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan kaki kirinya. Sedangkan orang yang dominan otak kanannya bisa jadi adalah orang yang pandai bergaul, namun mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal yang teknis.

Ada banyak cara untuk mengetahui apakah seseorang dominan otak kanan atau dominan otak kiri. Misalnya dengan melihat perilaku sehari-hari, cara berpakaian, dengan mengisi kuisioner yang dirancang khusus atau dengan peralatan Electroencephalograph yang bisa mengamati bagian otak mana yang paling aktif.
Disekitar Anda pastinya ada orang yang pandai dalam ilmu pengetahuan, tapi tidak pandai bergaul. Sebaliknya ada orang yang pandai bergaul, tapi kurang pandai di sekolahnya. Keadaan semacam ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara otak kanan dan otak kiri.
Idealnya, otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang dan semuanya berfungsi secara optimal. Orang yang otak kanan dan otak kirinya seimbang, maka dia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau bersosialisasi.Untuk mengoptimalkan dan menyeimbangkan kinerja dua belahan otak, Anda bisa menggunakan teknologi Brainwave Entrainment atau yang dikenal dengan Terapi Gelombang Otak. Metode ini sangat mudah diikuti karena Anda hanya perlu mendengarkan semacam musik instrumental yang dirancang khusus untuk menyelaraskan dan mengaktifkan kedua belahan otak Anda.

3.      Teori Otak kiri dan Otak kanan
a.       Menurut teori dominasi otak kiri atau otak kanan, masing-masing sisi otak mengontrol berbagai jenis pemikiran yang berbeda. Sebagai tambahan, teori tersebut mengemukakan bahwa seseorang akan lebih dominan menggunakan satu bagian otak dibandingkan bagian yang lain. Misalnya, seseorang yang "berotak kiri" sering dikatakan lebih logis, analitis dan obyektif, sementara orang yang "berotak kanan" dikatakan lebih intuitif, bijaksana dan subyektif.

Dalam ilmu psikologi, teori ini didasarkan pada apa yang dikenal sebagai lateralisasi fungsi otak. Teori otak otak kiri dan kanan berawal dari karya Roger W. Sperry, yang dianugerahi Hadiah Nobel pada tahun 1981. Sementara mempelajari efek epilepsi, Sperry menemukan bahwa dengan memotong corpus collosum (struktur yang menghubungkan dua belahan otak) akan dapat mengurangi atau menghilangkan kejang.

Namun, pasien tersebut juga mengalami gejala lain setelah jalur komunikasi antara kedua sisi otak tersebut dipotong. Sebagai contoh, banyak pasien yang melakukan pemisahan otak  tidak dapat menyebutkan nama benda yang diproses oleh sisi kanan otak, tetapi mampu menyebutkan nama benda yang diproses oleh sisi kiri otak. Berdasarkan informasi ini, Sperry mengatakan bahwa bahasa dikendalikan oleh sisi kiri otak.

Penelitian dikemudian hari telah menunjukkan bahwa otak hampir tidak dikotomis seperti yang pernah diperkirakan. Sebagai contoh, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kemampuan dalam mata pelajaran seperti matematika sebenarnya lebih kuat ketika kedua bagian otak bekerja sama.


·         Otak Kanan
Menurut, teori dominasi otak kanan dan otak kiri, sisi kanan otak berfungsi terbaik jika digunakan pada tugas yang ekspresif dan kreatif. Beberapa kemampuan yang populer terkait dengan sisi kanan otak meliputi:
  • Mengenali wajah
  • Mengekspresikan emosi
  • Musik
  • Membaca emosi
  • Warna
  • Gambar
  • Intuisi
  • Kreativitas

·         Otak Kiri
Sisi kiri otak dianggap mahir dalam tugas yang melibatkan logika, bahasa dan berpikir analitis. Otak kiri sering digambarkan lebih baik dalam:
  • Bahasa
  • Logika
  • Berpikir Kritis
  • Angka
  • Penalaran



KESIMPULAN
Fungsi otak kanan dan otak kiri manusia pada prinsipnya merupakan satu kesatuan fungsi. Akan tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa, jika otak kiri sedang aktif, maka otak kanan akan lebih tenang, demikian pula sebaliknya. otak kanan dan otak kiri juga sebenarnya bekerja saling mendukung, sebagaimana pentingnya fungsi memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Dengan demikian, tidak bisa dikatakan, otak kanan lebih bagus dari otak kiri, ataupun sebaliknya. Walaupun, pada sebagian orang, terkadang lebih dominan untuk menggunakan area otak tertentu. Penggunaan dominasi area otak tertentu inilah  yang kemungkinan membedakan minat dan bakat antar individu.


HERMENEUTIKA

·         Pengertian dan Sejarah Singkat Hermeneutika
            Secara etimologi, hermeneutika berasal dari kata “hermeneuin” yang berarti menafsirkan atau seni memberikan makna (the art of interpretation). Adapun istilah hermeneutika itu kerap dihubungkan dengan kata Hermes. Hermes, dalam mitologi Yunani, adalah seorang dewa yang bertugas membawa pesan-pesan para dewa kepada manusia. Prinsip hermeneutika waktu itu adalah menjelaskan, menafsirkan, dan menerjemahkan. Dalam focus analisis teks, maka penafsiran difokuskan pada dua tingkat analisis, yakni:
1.      Pada tingkat permukaan
2.      Pada tingkat yang lebih dalam
Kini, hermeneutika berkembang sebagai metode penafsiran teks dalam pengertian luas yakni melingkupi: tanda, simbol, ritual keagamaan, kerya seni, sastra, sejarah, psikologi dan lain-lain. Jadi hermeneutika adalah metode analisis tentang segala sesuatu yang mengandung makna.
·         Paradigma Lama (Positivisme) dan Paradigma Baru (Hermeneutika dan Postmodernisme)
            Perbedaan paradigma lama dengan paradigma baru dikemukakan oleh Jonathan A. Smith, Rom Harre, dan Luk van Langenhove (1995)
Paradigma Lama
Paradigma Baru
Pengukuran, perhitungan, prediksi
Pemahaman, deskripsi, prediksi
Kausalitas, frekuensi
Makna
Analisis statistik
Interpretasi
Reduksi realitas pada angka-angka
Bahasa, wacana, simbol
Atomistik
Holistik
Universal
Partikularitas
Bebas Konteks
Terkait konteks budaya
Objektivitas
Subjektivitas


·         Tokoh-tokoh Hermeneutika dan Pemikirannya
1.      Friedrich Schleiermacher lahir  di Breslau Selatan Polandia (1768-1834). Dia adalah peletak dasar hermeneutika modern sekitar dua abad lalu. Schleiermacher dijuluki sebagai Bapak Teologi Modern sekaligus sebagai Bapak Hermeneutika Modern.
2.      Wilhelm Dilthey hidup sezaman dengan Nietzsche dan ia yang menguatkan fundasi Schleiermacher itu.
3.      Martin Heidegger dilahirkan dalam tradisi Katolik yang taat di kota Messkirch Jerman (Lemay& Jennifer A. Pitts, 2001:28). Filsafat Heidegger adalah sebagai upaya untuk memikirkan terus arti syarat eksistensi yang ia sebut sebagai “Ada”. “Ada” sebagai syarat awal atau dasar yang memungkinkan segala sesuatu yang lahir menjadi “ada”.
4.      Paul Ricoeur. Hermeneutika Ricoeur acap disebut sebagai fenomenologi- hermeneutika. Jasa terbesar tokoh yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai pemenang hadiah Balzan Prize for Philosophy pada tahun 1999 ini. Ricoeur meilhat hermeneutika secara mendasar terbagi atas dua model. Model pertama adalah hermeneutika yang bertujuan untuk merestorasi makna yang ditujukan pada “saya” melalui sebuah teks atau pesan.Model kedua, adalah hermeneutika ”kecurigaan” yang bertujuan menyingkap kebohongan dan ilusi kesadaran. Langkah Hermeneutika Ricoeur:
Langkah
Proses
Hasil
Distansiasi
Otonomi teks
Dunia internal teks
Interprestasi
Menelaah teks acara utuh (Komposisi, genre, gaya) (melalui pendekatan fenomenologi). Menganalisis  struktur cerita (melalui semiotik).
Semantik permukaan (kebenaran performatif). Semantikd alam(sense of text).
Apropriasi
Melihat teks dengan sikap percaya & curiga untuk memperoleh makna
Katarsis, transformasi diri

Makna teks adalah sense dan reference. Sense Adalah isi ideal wacana menurut struktur formalnya. Reference adalah gerak transenden ke arah realitas.
5.      Hans-Georg Gadamer lahir di Marburg. Jerman pada tanggal 11 Februari tahun 1900. Gadamer belajar di Universitas Breslau, Marburg, Freiburg dan Munich. Gadamer merupakan salah satu tokoh  hermeneutika terkemuka dan memperoleh gelar doktor pada usia 22 tahun di bawah bimbingan Martin Heidegger. Pokok-pokok pikiran hermeneutika Gadamer:
Ø  Pengetahuan tidak hanya bebas “prasangka”, akan tetapi justru memerlukannya. Karena itu, daripada kita menyembunyikan prasangka, lebih baik mengeksplisitkannya.
Ø  Karena tidak bebas prasangka, maka pemahaman tidak bisa dilepaskan dari Wirkungsgeschichte, yaitu kenyataan bahwa pemahaman juga merupakan suatu kontinuitas proses sejarah.

Ada tiga hal penting dalam pemikiran hermeneutika Gadamer:
Ø  Memahami kenyataan (realitas) sesungguhnya adalah menafsirkan.
Ø  Semua pemahaman pada pokoknya terikat dengan bahasa.
Ø  Pemahaman atas makna teks tidak dapat dipisahkan dari aplikasinya.
Ada tiga hal penting yang harus dipertimbangkannya:
Ø  Dalam konteks apa suatu teks ditulis
Ø  Bagaimana komposisi tata bahasa teks, bagaimana menyatakan dan apa yang dinyatakannya.
Ø  Bagaimana keseluruhan teks (pandangan dunianya).
·         Jenis-jenis Hermeneutika
Josef Bleicher (1980) membagi hermeneutika atas 3 jenis:
Ø  Hermeneutika Teoritis adalah hermeneutika yang mencari makna atau pemahaman yang sesuai dengan maksud penulis/pengarang teks.
Ø  Hermeneutika Filosofis ini berbeda dengan hermeneutika teoritis. Hermeneutika teoritis ingin mencari makna teks yang sesuai dengan maksud penulis/pengarang teks, artinya mengandaikan atau percaya adanya penafsiran yang objektif, hermeneutika filosofis beranggapan sebaliknya.
Ø  Hermeneutika Kritis bertujuan untuk mengungkap “kepentingan” penggagas/pengarang/penulis teks. Artinya, “teks” diposisikan sebagai sesuatu yang “dicurigai” lantaran dapat saja menyimpan kesadaran-kesadaran palsu.
·         Monosemi Teks dan Polisemi Teks
            Dalam tradisi hermeneutika, Schleiermacher, Dilthey, Betty dan Hirsh adalah para hermeneutika yang mencita-citakan suatu pemahaman yang benar dengan mencari makna yang asli. Cita-cita pencapaian penafsiran yang objektif disini diistilahkan sebagai monosemi teks. Gadamer yang menganjurkan dan membukan jalan bagi hermeneutika dengan kemungkinan munculnya berbagai penafsiran yang berbeda diistilakan sebagai polisemi teks.
·         Konteks Budaya-Sosial dan Penafsiran Makna/Teks
            Konteks Budaya merupakan kumpulan pengetahuan dan perilaku bahasa yang sama-sama dimiliki oleh sejumlah kelompok atau masyarakat tertentu. Ia mencakup keseluruhan sistem dari prinsip-prinsip budaya, pola-pola komunikasi antar masyarakat dan bentuk-bentuk perilaku yang diterima dalam satu budaya tertentu. Sementara itu konteks sosial adalah keanggotaan seseorang dalam masyarakat, dimana ia akrab dengan nilai-nilai dan keyakinan budaya, pranata serta sikap dan pandangan individu dalam masyarakat.
·         Lingkaran Hermeneutika dan Asumsi-asumsi Mengapa Manusia Bisa (Saling) Memahami
            Hermeneutika dewasa ini pada umumya menolak penafsiran satu arah. Lima asumsi dasar:
Ø  Memahami
Ø  Tindakan dan gerak-gerik tubuh serta tutur kata
Ø  Manusia memiliki kemampuan ”menembus” lapisan luar
Ø  Daya pemahaman manusia tidak terbatas
Ø  Dua orang yang asing satu sama lain yang hidup dalam konteks yang berbeda, dapat saling memahami
·         Hermeneutika dan Ilmu-ilmu Sosial Kemanusian
            Wilhelm Dilthey, salah satu tokoh hermeneutika, yang pemikirannya sudah di singgung, mengemukakan dua bidang ilmu pengetahuan. Pertama adalah Naturwissenchaften mengacu kepada ilmu-ilmu alam, kedua adalah Geisteswissenschaften mengacu kepada ilmu-ilmu sosial-kemanusian. Perbedaan antara Naturwissenchaften dan Geisteswissenschaften:
Faktor Pembeda
Naturwissenchaften
Geisteswissenschaften
Objek
“Benda-benda fisik”
Manusia
Hubungan Subjek-Objek
Tidak saling memengaruhi
Saling memengaruhi
Metode
Erklaren (penjelasan)
Verstehen (interpretasi/ hermeneutika

·         Hermeneutika Radikal (Dekonstruksi)
            Konsep penting dalam postmodernisme adalah dekonstruksi. Dekonstruksi menjadi konsep penting dalam penelitian sosial-budaya. Dekonstruksi ini kerap disebut sebagai “hermeneutika radikal”. Rorty melakukan pembedaan hermeneutika menjadi 2: (1) hermeneutika tipe biasa(normal) dan (2) hermeneutika tipe “luar biasa” atau radikal (Rorty,1980;1981). Terdapat 2 model interpretasi. Model pertama adalah model penafsiran yang berupaya memaparkan semacam “impian-impian” ihwal satu kebenaran atau disebut Derrida sebagai hermeneutika metafisik. Model kedua adalah interpretasi yang mendukung “permainan bebas”- model hermeneutika disebut hermeneutika non-metafisik (Derrida, 1978:282).





Bab 9 – FENOMENOLOGI

·         Pengertian Fenomenologi dan Perbedaan Fenomenologi Kant dan Hegel dengan Husserl
Fenomenologi terbentuk dari kata fenomenon yang artinya sesuatu yang menampakkan diri dan logos yang artinya ilmu. Jadi fenomenologi berarti ilmu yang membahas tentang sesuatu yang menampakkan diri.

Istilah fenomenologi digunakan pertama kalinya oleh Immanuel Kant dan George Wilhelm Friedrich Hegel.

Kant mengemukakan istilah fenomena dan noumena yang mengacu pada apa yang tampak dan dapat dimengerti. Kant membuat perbedaan dari fenomena sebagai realita yang dapat diketahui, dapat diobservasi sedangkan noumena sebagai hakikat realitas yang berada dibalik fenomena yang kita tidak dapat memahaminya sebab tidak ada jalan masuk indrawi ke noumena itu.

Hegel mengemukakan istilah fenomena sebagai panampakan diri dari akal yang tidak terbatas saja. Bagi Hegel, tidak ada pertentangan antara fenomena dengan noumena, tidak ada pertentangan antara yang dapat diamati dengan yang tidak dapat dipikirkan secara rasional.

Husserl mengemukakan istilah fenomena dengan sebutan fenomenologi yang menolak pandangan reduksionisme (melihat manusia sebagai fakta objektif). Pandangan seperti ini disebut Husserl dengan “naturalism” yang berarti pandangan filosofis yang menjadi sikap ilmiah positivisme yang melihat segala sesuatu sebagai alam yang diatur oleh hukum-hukum alam secara universal.
·         Fenomenologi Husserl
Ada beberapa istilah dalam fenomenologi Husserl yaitu
a.       Epoche ; menunda atau mengosongkan diri dari praduga-praduga, penilaian dan pengandaian itu. Tujuannya, agar keterangan yang tampak dalam fenomena itu benar-benar asli, tidak terlebih dahulu dicampuri oleh praduga pengamat.
b.      Reduksi
No
Jenis Reduksi
Keterangan

1

Reduksi fenomenologis
Sebagai sikap menyisihkan pengalaman pada pengamatan pertama, sehingga pengertian terhadap suatu objek tidak terdistorsi oleh praduga, penilaian dan sebagainya.

2

Reduksi eidetis
Sebagai sikap untuk menemukan eidos/esensi yang tersembunyi. Hasilnya adalah pemilihan hakikat yang sebenarnya dan bukan sesuatu yang sifatnya asesoris atau imajinasi semata.
3
Reduksi transendental
Subjek yang dihayati oleh kesadaran itu sendiri.

c.       Intensionalitas ; kesadaran merupakan selalu kesadaran tentang sesuatu. Ada aspek dalam intensionalitas yaitu Konstitusi yang berarti aktivitas kesadaran menuju suatu penampakan fenomena dalam kesadaran.
d.      Lebenswelt ; dunia sebagaimana kita hayati dengan pandangan idealisme maupun rasionalisme.

·         Fenomenologi Martin Heidegger
1.      Fenomenologi sebagai Analisis Eksistensial
Heidegger memokuskan pengamatan fenomenologinya mengarah kepada dunia manusia yang ada dalam dunia menunjukkan keterlibatan, keterkaitan, komitmen dan keakraban manusia dengan lingkungan alam dan budayanya.

2.      Tujuan Fenomenologi Heidegger
Tujuannya untuk mengetahui problem apa yang diangkat oleh Heidegger sendiri seperti “lupa akan makna Anda” dan mengembangkan metode khusus untuk mengajukan dan menjawab pertanyaan tentang “makna Anda” yang telah dilupakan orang tersebut.  Secara teoritis maksudnya adalah dapat dilihat dari pelbagai pandangan ilmu pengetahuan atau teori-teori yang mengabaikan nilai dan makna eksistensi manusia. Sementara itu dari segi praktis maksudnya adalah ditandai dengan gejala-gejala seperti rutinitas, kedangkalan hidup serta ketidakaotentikan dalam menjalankan kehidupan.

·         Fenomenologi Merleau Ponty
1.      Pengertian Fenomenologi
No
Pengertian Fenomenologi
1
Fenomenologi adalah pembahasan mengenai esensi.
2
Fenomenologi adalah filsafat yang mengembalikan esensi ke keberadaannya dan merumuskan tentang manusia dan dunia bertolak dari fakta dan keberadaanya saja.
3
Fenomenologi adalah satu filsafat transedental yang sengaja menunda kepastian yang timbul dari sifat natural, agar dapat menghayatinya dengan lebih sempurna.
4
Fenomenologi adalah filsafat yang menerima kenyataan bahwa dunia telah tersedia sebelum melakukan usaha perenungan tentang dunia itu.
5
Seluruh usaha fenomenologi terpusat pada peletakan kembali hubungan langsung dengan dunia itu, secara langsung dalam iklim primitif,akan tetapi kontak itu dilakukan secara filosofis.
6
Fenomenologi merupakan filsafat yang ingin menjadi filsafat yang rigrous dan sekaligus memberi pulang untuk ruang, waktu dan dunia yang di dalamnya kita berada.
7
Fenomenologi mencoba memberi satu deskripsi langsung mengenai pengalaman kita seadanya, tanpa mempertimbangkan segi-segi asal usul psikologis dan tanpa menerima keterangan tentang penyebab yang mungkin dapat diberikan oleh ilmuwan, sejarawan atau sosiolog.

2.      Penolakan atas Dualisme
3.      Persepsi
Persepsi adalah suatu intensi dari seluruh ada kita, yaitu suatu cara mengada yang terletak dalam dunia pra-objektif.

·         Perbedaan Fenomenologi Husserl dengan Heidegger dan Ponty
Pada fenomenologi Husserl, Husserl mengajukan beberapa tahapan reduksi untuk sampai kepada esensi. Pada Heidegger maupun Ponty, mereka menolak atau mengabaikan reduksi-reduksi Husserl tersebut. Perbedaan lainnya, apabila pada fenomenologi Husserl masih ada tujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang dunia sebagaimana adanya, pada Heidegger dan Ponty tidak lagi bertujuan semacam itu.

Diantara perbedaan-perbedaan yang ada, ketiganya tetap memiliki persamaan yaitu tentang bagaimana menjembatani kesenjangan antara pengalaman  subjektif dan objektif.

·         Fenomenologi dan Ilmu-ilmu Sosial-Kemanusiaan
Objek pada ilmu-ilmu social-kemanusiaan adalah manusia lengkap dengan dinamikanya yang tidak dapat diseragamkan satu sama lain. Sementara pada ilmu-ilmu alam, dimana objeknya adalah benda-benda fisik, relatif lebih dapat diperlakukan sama.

·         Fenomenologi dan Psikologi
Ciri-ciri Psikologi Humanistik
No
Ciri-ciri Psikologi Humanistik
1
Memusatkan perhatian pada seseorang yang mengalami.
2
Menekankan pada kualitas-kualitas yang khs manusiawi seperti kesadaran, kebebasan memilih, kreativitas dan realisasi diri sebagai lawan dari manusia yang mekanistik dan deterministic.
3
Menekankan arti dan makna dalam pemilihan masalah dan prosedur penelitian dan menolak penekanan yang berlebihan pada objektivitas yang mengabaikan arti.
4
Menempatkan nilai kemanusiaan pada tempat yang tinggi, memperhatikan pengembangan potensi-potensi yang inheren pada setiap individu, dan membantu individu menempatkan diri di tengah masyarakat.

                        Asumsi Psikologi Humanistik tentang Manusia
No
Asumsi Psikologi Humanistik tentang Manusia
1
Manusia adalah makhluk yang memiliki kebebasan lebih kuat dari determinisme mekanisme naluriah atau deternimisme lingkungan.
2
Manusia adalah makhluk rasional
3
Manusia adalah makhluk yang utuh.
4
Manusia berada antara menentukan diri dan pengaruh lingkungan.
5
Manusia adalah makhluk yang mengalami perubahan.
6
Subjektivitas lebih dominan dari objektivitas.
7
Manusia cenderung proaktif daripada reaktif.
8
Manusia berada dalam ketegangan antara homeostesis dan heteroestesis.
9
Manusia tidak dapat diketahui sepenuhnya.


times

Popular Posts

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

SpongeBob SquarePants